A. Pengertian Press Release
Press Release atau siaran pers menurut
Soemirat dan Ardianto (2004) adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat
oleh Public Relations (PR) suatu organisasi/ perusahaan yang disampaikan kepada
pengelola pers/ redaksi media massa (tv, radio, media cetak, media online)
untuk dipublikasikan dalam media massa tersebut.
Pengertian
dari Press Release menurut Effendy adalah :
"Bahan berita yang dikirimkan pihak
instansi atau organisasi, biasanya biasanya dikerjakan oleh bagian Humas ke
media massa dengan harapan dapat disiarkan" (Effendy, 1898 : 80). Press
Release atau siaran pers biasanya hanya berupa lembaran siaran berita yang
disampaikan kepada wartawan atau media massa. (Abdullah, 2004 : 80).
B. Perbedaan Press Release
dan Berita
Press Release
Penyampaian
kegiatan organisasi. Misalnya, produsen mie instant membuat kegiatan “lomba kreasi mie”. Kemudian
Public relations membuat press-release yang berisi
informasi tentang kegiatan ini ke media. Sebagai bahan atau sumber berita bagi media. Sebuah release yang dikirim
public relations (setelah dianggap layak oleh
media) bisa dimuat dalam bentuk berita. Tentu saja isinya tidak sama persis dengan tulisan dalam release. Media bisa saja
lebih menonjolkan sesuatu pokok (angle)
peristiwa yang dianggap penting, yang mungkin berbeda dengan apa yang ditonjolkan Public relations dalam
release-nya. Alat untuk membina dan menumbuhkan
sikap, pendapat atau citra yang baik dari anggota masyarakat kepada organisasi (membentuk opini positif). Alat
untuk mengalihkan perhatian publik dari fakta
yang merugikan organisasi dan memusatkan fakta yang menguntungkan organisasi. Dibuat oleh organisasi atau
perusahaan. Beritanya mencakup peristiwa yang
direncanakan, yaitu dari event yang dibuat perusahaan. Misalnya pengangkatan manajer baru, perubahan
pelayanan, dan sebagainya.
b. Berita Jurnalistik
Dibuat
oleh wartawan. Wartawan mencari dan menulis berita untuk diedit redaksi. Sumber berita bisa berasal dari mana
saja, termasuk dari Public relations. Melaporkan
fakta sebagaimana adanya. Ini tanggung jawab profesi wartawan untuk memenuhi hak informasi dari publik
(public’s right to know). Biasanya banyak untuk peristiwa yang nonrekayasa. Maksudnya adalah peristiwa yang
terjadi dengan sendirinya
tanpa direncanakan manusia. Misalnya, kecelakaan, musibah, dan lainnya. Namun tidak menutup
kemungkinan untuk peristiwa yang direkayasa (direncanakan),
seperti acara wisuda sarjana yang diadakan sebuah institusi pendidikan. Dampak pemberitaan tidak
selalu harus berkembang kepada sikap atau pendapat
yang baik terhadap apa yang disampaikan, malah dapat terjadi yang sebaliknya. Fungsi berita untuk kontrol
sosial, memberi tahu, mendidik, membimbing, meyakinkan,
dan membantu khalayak dalam menyikapi peristiwa.
`Persamaan antara press-release dan
berita :
1. Merupakan informasi yang ditujukan untuk
khalayak.
2. Harus mengandung news-values yang dapat
menarik perhatian khalayak.
3. Menuntut adanya teknik penulisan
tertentu, seperti 5W+1H.
C. Penulisan Press Release
Meskipun semua press release yang dibuat
PR memiliki format yang sama, sebenarnya memiliki perbedaan penekanan pada
informasinya yaitu:
Basic Press Release mencakup berbagai
informasi yang terdapat di dalam suatu organisasi/ perusahaan yang memiliki
berbagai nilai berita untuk media lokal, regional atau pun nasional;
Product
Release mencakup transaksi tentang target suatu produk khusus atau produk
reguler lainnya untuk suatu publikasi perdagangan di dalam suatu industri;
Financial Release digunakan terutama
dalam membina hubungan dengan pemegang saham.
Penulisan
press release layak muat apabila cara menulisnya seperti halnya wartawan
menulis berita langsung (straight news) dengan gaya piramida terbalik (inverted
pyramid). Dimulai dengan membuat lead/ teras berita/ kepala berita sebagai
paragraf pertama yang mengandung unsur 5W + 1H (What: apa yang terjadi? Where:
dimana terjadinya? When: kapan peristiwa tersebut terjad? Who: siapa yang
terlibat dalam peristiwa tersebut? Why: mengapa peristiwa tersebut terjadi? How:
bagaimana berlangsungnya peristiwa tersebut?).
Penulisan
dengan gaya piramida terbalik ini digunakan dengan alasan: Pertama, pembaca
dikategorikan sebagai orang sibuk dan mempunyai waktu yang singkat untuk
mendapatkan berita-berita yang faktual. Kedua, redaksi media massa harus
memotong Press Release tersebut tanpa mengurangi isi pokoknya. Ketiga, redaksi
tidak mempunyai cukup waktu untuk membaca keseluruhan Press Release. Sebelum
redaksi memutuskan dibuang atau dipakai release tersebut, mereka harus tahu
dengan cepat apa keseluruhan isi release itu (Cole dalam Soemirat dan Ardianto,
2004).
Setelah
menulis lead sebagai paragraf pertama, kembangkan lead itu dalam paragraf kedua
untuk menjelaskan atau mendukung paragraf pertama yang perlu dijelaskan atau mendukung
paragraf pertama yang perlu dijelaskan. Kemudian masuk kepada tubuh berita.
Penulisan dengan gaya piramida terbalik ini berarti menulis berita dari mulai
yang sangat penting (lead) sampai kepada semakin tidak penting. Sedangkan judul
diambil dari lead (berita yang sangat penting tadi).
Austin
(1996) menyarankan agar PR membaca surat kabar––lokal dan nasional––dan
mempelajari gaya bahasa yang mereka gunakan. Tulislah siaran pers dengan gaya
surat kabar yang akan dikirimi tulisan tersebut. Siaran pers yang ditulis harus
meniru gaya artikel dalam surat kabar itu. Sebagai contoh bila mereka selalu
mencetak nama lengkap gunakan nama lengkap dan bukannya singkatan.
Untuk
menarik perhatian pembaca, Austin menjelaskan beberapa aturan dasar yang biasa
digunakan wartawan untuk menarik perhatian pembaca. Aturan tersebut juga
berlaku ketika menulis siaran pers, yaitu:
·
Memilih judul yang positif (aktif) dan
bukannya pasif.
·
Paragraf pertama (lead) harus tajam dan
ringkas; antara 12 sampai 20 kata merupakan ukuran yang ideal.
·
Usahakan supaya kalimat dan paragraf
pendek-pendek.
·
Hindari kata yang berlebihan seperti
“ini” dan “itu”, serta kata keterangan dan kata sifat yang tidak perlu. Anda
tidak perlu mengatakan bahwa sesuatu “hebat” atau “fantastis”. Kalau itu
sehebat yang anda nyatakan, maka akan jelas dengan sendirinya dari teks yang
anda tulis.
·
Hindari kata-kata panjang karena kolom
surat kabar sempit.
·
Hindari istilah khusus dan penggunaan
singkatan.
·
Jawab enam pertanyaan ––siapa, mengapa,
apa, bilamana, di mana dan bagaimana. Kalau anda tidak menjawab keenam
pertanyaan ini maka siaran pers anda tidak berisi semua informasi yang
diperlukan wartawan.
·
Jangan menulis awal, bagian tengah dan
akhir. Masukkan semua butir yang penting pada awal siaran pers. Kalau
artikelnya terlalu panjang mereka akan memotongnya dari bawah dan jika Anda
meletakkan butir-butir yang paling penting pada akhir berita, maka bagian itu
tidak akan termuat.
·
Tulislah berita dan bukan pandangan
(harus berdasarkan fakta).
·
Selalu periksa kembali ejaan nama orang.
·
Ketiklah siaran pers hanya pada satu
sisi kertas saja dengan spasi rangkap. Berikan margin yang cukup pada semua
sisi halaman.
·
Selalu beri tanggal pada siaran pers.
·
Selalu cantumkan nama kontak dan nomor
telepon di siang hari pada bagian bawah siaran.
·
Buatlah siaran pers sesingkat mungkin.
Berkaitan dengan press release Jefkins
(2003) mengungkapkan hal-hal terpenting perihal pers yang harus diketahui oleh
seorang praktisi PR:
1. Kebijakan editorial. Hal ini
mengungkapkan pandangan dasar dari suatu media yang dengan sendirinya akan
melandasi pemilihan subjek-subjek yang akan dicetak atau yang akan
diterbitkannya. Selain itu aturan keredaksian dan aturan kewartawanan juga
perlu diketahui PR dalam menulis dan mengirimkan press release.
2. Frekuensi penerbitan. Setiap terbitan
punya frekuensi penerbitan yang berbeda-beda, bisa harian, mingguan, bulanan,
atau bahkan tahunan. Hal itu perlu diketahui oleh para praktisi PR, sehingga
dapat menyesuaikan diri dalam pembuatan press release.
3. Tanggal/tenggat terbit. Kapan tanggal
dan saat terakhir sebuah naskah harus diserahkan ke redaksi untuk penerbitan
yang akan datang? Hal ini ditentukan oleh frekuensi dan proses percetakannya.
Hal ini penting diketahui praktisi humas karena kerap kali siaran pers yang
dikirimkan tidak bisa termuat karena terganjal oleh tenggat terbit.
4. Proses percetakan. Hal ini wajib
diketahui oleh praktisi humas sehingga pemuatan press release bisa sesuai
dengan yang hiharapkan.
5. Daerah sirkulasi. Apakah jangkauan
sirkulasi dari suatu media itu berskala lokal, pedesaan, perkotaan, nasional
atau internasional. Hal ini dinilai sangat penting agar pesan yang disampaikan
efektif dan efisien.
6. Jangkauan pembaca. Berapa dan siapa saja
yang membaca jurnal atau media yang bersangkutan? Seorang praktisi PR juga
dituntut untuk mengetahui kelompok usia, jenis kelamin, pekerjaan, status
sosial, minat khusus, kebangsaan, etnik, agama, hingga ke orientasi politik
dari suatu khalayak pembaca media.
7. Metode distribusi. Praktisi PR juga
perlu mengetahui metode-metode distribusi suatu media, apakah eceran atau
langganan. Kemudian ihwal tiras juga patut diketahui dalam upaya efektivitas
dan efisiensi komunikasi yang dijalankan.
Abdullah
(2000) mengatakan bahwa yang dinomorsatukan oleh wartawan atau redaktur dalam
menilai sebuah peristiwa yang akan menjadi berita adalah nilai jurnalistiknya.
Hal serupa diberlakukan pula kepada rilis yang masuk yang dikirimkan oleh
lembaga humas, atau materi sebuah jumpa pers, juga kegiatan khusus (special
event) hingga hasil wawancara dengan narasumber. Meskipun nilai jurnalistik
masing-masing media relatif berbeda, para praktisi media massa di seluruh dunia
memiliki patokan unsur-unsur yang memiliki nilai jurnalistik, yaitu:
aktualitas, kedekatan (proximity), penting, keluarbiasaan, ketegangan, konflik
atau pertentangan, seks, kemajuan, emosi, dan humor. Kemudian ada beberapa hal
penting yang perlu diperhatikan dalam pengiriman press release:
1. Kirimkan secepat mungkin. Artinya, jika
kegiatan berlangsung hari itu, kirimkan hari itu juga. Jangan menunda hingga
esok harinya, kecuali jika pelaksanaannya adalah malam hari.
2. Jika pengirim siaran pers sudah mengenal
nama wartawan sesuai bidangnya, tujukanlah pada wartawan tadi.
3. Pengiriman bisa pula melalui faksimili
(atau e-mail).
4. Jika melampirkan foto atau cetakan
berwarna atau contoh produk, lebih baik melalui kurir.
5. Konfirmasikan kembali melalui telepon,
apakah siaran pers tadi sudah diterima atau belum.
Adakalanya siaran pers ini melengkapi
acara jumpa pers atau konferensi pers sehingga para kuli tinta tidak salah mengutip
pernyataan atau data yang ada. Karena itulah menurut Abdullah (2000) ada
hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan konferensi pers
atau jumpa pers:
1. Jangan mengundang wartawan secara
mendadak karena biasanya wartawan sudah memiliki jadwal kerja yang padat.
2. Hargailah waktu wartawan, jangan menunda
waktu yang telah dijadwalkan.
3. Jangan mengundurkan waktu hanya karena
ada wartawan yang belum datang.
4. Wartawan paling menyukai acara jumpa
pers pagi hari.
5. Hindari jumpa pers pada hari libur.
6. Hindari jumpa pers yang jaraknya sangat
jauh.
7. Jika ingin suasana santai, jumpa pers
bisa pula di rumah makan atau tempat rileks lainnya.
8. Hadirkanlah orang yang mempunyai
kredibilitas sehingga menambah bobot acara jumpa pers.
9. Jangan “mengusir” wartawan yang datang
tidak diundang sejauh ia betul-betul membutuhkan informasi untuk berita.
10. Sediakan bahan-bahan atau data tertulis
sebagai pelengkap tulisan/ berita yang akan ditulis wartawan. Apakah itu
proposal, brosur, rilis dan lain-lain.
11. Masukkan bahan-bahan tadi dalam map atau
amplop.
12. Jika akan memberi cinderamata atau uang
transportasi, masukkanlah ke dalam amplop besar atau map tadi.
13. Hindari jumpa pers satu arah. Berilah
kesempatan wartawan untuk bertanya.
14. Jangan heran apabila dalam kesempatan
itu wartawan akan bertanya pula tentang materi lain di luar materi yang
dijumpaperskan.
15. Hindari jawaban “No Comment” dalam
diskusi, sebab jawaban ini mengesankan pembenaran dari pernyataan wartawan.
16. Khusus dalam Press Briefing karena
dilakukan secara reguler dalam kegiatan besar, maka perlu diperhatikan hal-hal
berikut:
17. Susunlah jadwal yang pasti, siapa yang
tampil sebagai narasumber dan siapkan data yang akurat.
18. Konfirmasikan dahulu, apakah narasumber
yang akan ditambilkan itu bersedia muncul dalam pertemuan dengan wartawan.
19. Siapkan bahan-bahan tertulis dalam press
room yang disediakan.
20. Buatlah jurnal harian yang akurat dan
lengkap.
21. Sediakan press room yang memadai yang
dilengkapi dengan berbagai sarana komunikasi dan pengetikan
D. Jenis-jenis Press
Release
Mengacu pada pendapat Thomas Bivins,
terdapat tiga jenis press-release yaitu :
a. Basic Publicity Release
Topik
press-release jenis ini adalah segala
informasi yang dinilai mengandung
nilai berita bagi media massa.
b. Product Release
Press-release ini berisi informasi tentang produk
perusahaan, misalnya peluncuran
produk baru, perubahan nama produk, dan lainnya. Jenis release ini biasanya lebih terbatas pada media-media
ekonomi bisnis.
c. Financial Release
Tidak
semua perusahaan menganggap penting informasi jenis ini. Informasi keuangan biasanya dianggap tabu untuk
menjadi konsumsi umum. Sekarang, bukan hanya
pemegang saham yang berhak atas informasi ini, tetapi publik pun juga berhak disodori informasi keuangan.
Informasi ini akan menjadi penilaian publik tentang
kredibilitas perusahaan. Misalnya, press-release berjudul “Laba Bank Mega Syariah Rp 53 Milyar”.
Berkaitan
dengan jenis-jenis release, Terence Shimp menyebut tiga jenis press-release,
yaitu :
a. Product Release
Mengumumkan
produk-produk baru, memberikan informasi yang relevan mengenai fitur dan manfaat produk serta memberi tahu bagaimana informasi
tambahan dapat diperoleh.
b. Executive Statement Release
Lebih
luas daripada product-release, karena menyampaikan berbagai isu yang relevan dengan perusahaan, seperti :
pernyataan tentang perkembangan dan tren
industri; ramalan penjualan di masa depan; pandangan tentang perekonomian; pemberitahuan tentang program pemasaran baru
perusahaan; pandangan tentang persaingan
antarnegara atau perkembangan global dan komentar tentang isu-isu lingkungan.
c. Feature Articles
Merupakan
penjelasan yang rinci mengenai produk atau program lain yang layak diberitakan, yang telah ditulis Public
relations untuk segera dipublikasikan.
Selain
beberapa jenis di atas, ada jenis lain yang perlu ditambahkan yaitu relational
release. Press-release ini berisi informasi yang ditujukan untuk menjaga
hubungan dengan publik. Misalnya, release tentang ucapan terima kasih atau
release untuk meluruskan komplain pelanggan.
E. Contoh Press Release
PT. BEAUTY CARE INDONESIA,Tbk
The Plaza Lantai 22-23
Jl. MH. Thamrin
Jakarta Selatan
Press Release
Launching Produk
Tanggal 10 Mei 2014, PT. BEAUTY CARE
INDONESIA,Tbk kembali mengeluarkan produk kosmetik baru berupa: Beauty Natural
Blush, Powershine Lipstick, Herbal Natural Handbody dan Milk&Honey Gold
Shampoo. Karena keberhasilan kami memasarkan produk-produk kosmetik sebelumnya,
diharapkan produk kosmetik terbaru kami ini dapat diterima pasar dan berhasil
dalam penjualannya.
Harga yang diberikan untuk produk
kosmetik terbaru cukup terjangkau. Untuk Beauty Natural Blush Rp. 125.000,-,
Powershine Lipstick Rp. 80.000,-, Herbal Natural Handbody Rp. 70.000,- dan
Milk&Honey Gold Shampoo Rp. 65.000,-
Event launching akan dimeriahkan oleh bintang tamu penyanyi Afghan dan Citra
Scholastika. Pada event kali ini, desain acara dibuat sangat elegan ditambah
dengan pemberian discount harga untuk produk-produk kosmetik lainnya. Terdapat
stand kosultasi kecantikan yang telah kami persiapkan bagi mereka yang ingin
mendapatkan tip dan trik perawatan kecantikan.
“Dengan keberhasilan event launching
tersebut, diharapkan akan diikuti oleh keberhasilan pemasaran produk kosmetik BEAUTY CARE terbaru ini, dan kami
dari PT. BEAUTY CARE INDONESIA,Tbk akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk
para konsumen.
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi
situs kami di :
beautycare-indonesia.blogspot.com
Atau hubungi:
PT. BEAUTYCARE INDONESIA,Tbk
THE PLAZA
Lantai 22-23
Jl. MH. Thamrin Kav. 10
Jakarta Selatan
Phone : +62 21 9791010 (hunting)
Fax
: +62 21 9791011
Customer Service : +62 21 9791010 ext.
10
Sumber: http://fierdadiahayu.blogspot.co.id/2014/03/makalah-press-release.html
0 komentar:
Posting Komentar