KONVERGENSI MEDIA
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Cyber Media
Dosen
: Drs. Patria Hidayat
Fania Ardhya Rini
132050056
Ilmu Komunikasi – Humas/A
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
2015
Konvergensi berasal dari bahasa Inggris
yaitu convergence. Kata konvergensi merujuk pada dua hal/benda atau
lebih bertemu dan bersatu dalam suatu titik (Arismunandar, 2006: 1) .
Konvergensi akan mudah dibayangkan jika menggunakannya dalam ilmu fisika
khususnya tentang cahaya. Cahaya matahari datang dari berbagai sudut yang
kemudian dikumpulkan atau dibiaskan oleh loop (kaca pembesar) pada satu titik.
Penggabungan berkas-berkas cahaya tersebut adalah peritiwa konvergensi.
Sehingga, konvergensi media berarti
penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan
diarahkan ke dalam satu titik tujuan. Istilah konvergensi secara umum juga
merujuk pada kaitannya dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi
(TIK). Kata konvergensi ini umum dipakai dalam perkembangan teknologi digital,
integrasi teks, angka, gambar, video, dan suara.
Konvergensi media adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada
untuk digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan. Konvergensi media biasanya
merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang dimungkinkan dengan
adanya konvergensi jaringan.
Konvergensi jaringan adalah koeksistensi efisien telepon, video dan komunikasi data
dalam satu jaringan.
Penggunaan beberapa mode komunikasi dalam jaringan tunggal menawarkan kenyamanan
dan fleksibilitas bukan tidak mungkin dengan prasarana yang terpisah.
2. Dasar
terbentuknya Konvergensi Media
John Fiske dalam bukunya Cultural and
Communication Studies mengungkapkan kode-kode digital lebih mudah dipahami
karena unit-unitnya dibedakan dengan jelas, berlainan dengan kode-kode analog
yang bekerja dalam suatu skala kontinu. Jadi tidaklah heran jika dalam
orientasi perkembangan peradaban manusia mengarah pada proses digitalisasi atau
dengan kata lain proses menuju kemudahan, kelengkapan, dan kecepatan dalam
mendapatkan dan memahami berbagai informasi.
Dari sisi bisnis, digitalisasi
menjanjikan efisiensi biaya yang cukup signifikan dengan area cakupan yang
lebih luas, kualitas pelayanan yang lebih baik dan mampu melayani pengguna jasa
media berdasarkan kebutuhan mereka. Namun yang jauh lebih penting adalah
digitalisasi mampu mendesak kelahiran beragam kreativitas dalam penyajian
konten sehingga area cakupan bisnis dapat lebih diperluas.
Menurut Jonathan Parapak dari Universitas
Pelita Harapan, tahapan perkembangan paradigma ini menjadi 3 tahapan proses,
yaitu automatisasi, integrasi, dan kolaborasi. Mayoritas pelaku di kawasan ini
berada di antara automatisasi dan integrasi, sementara hanya sebagian kecil
yang telah mencapai tahap di antara integrasi dan kolaborasi.
3. Perkembangan konvergensi media
Konvergensi pada umumnya berarti persimpangan media lama dan baru. Henry Jenkins
menyatakan bahwa konvergensi adalah, Aliran konten di platform beberapa media,
kerja sama antara industri beberapa media, dan perilaku migrasi khalayak media
Konvergensi media tidak hanya pergeseran teknologi atau proses
teknologi, namun juga termasuk pergeseran dalam paradigma industri, budaya, dan
sosial yang mendorong konsumen untuk mencari informasi baru. Konvergensi media
terjadi dengan melihat bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain pada
tingkat sosial dan menggunakan berbagai platform media untuk menciptakan
pengalaman baru, bentuk-bentuk baru media dan konten yang menghubungkan kita
secara sosial, dan tidak hanya kepada konsumen lain, tetapi untuk para produsen
perusahaan media
Gerakan konvergensi media tumbuh secara khusus dari munculnya Internet
dan digitalisasi
informasi. Konvergensi media ini menyatukan 3C yaitu computing
(memasukkan data melalui komputer), communication (komunikasi), dan content
(materi isi/ konten). Teori konvergensi media yang diteliti oleh Henry Jenkins
pada tahun 2006,
menyatakan bahwa konvergensi media merupakan proses yang terjadi sesuai dengan
perkembangan budaya
masyarakat.
4. Pendorong konvergensi media
- Perubahan perilaku konsumen:
- Pada tahun 2009 sebuah penerbitan surat kabar media di Amerika SerikatThe Boston Globe menunggu nasib untuk ditutup atau diteruskan oleh investor baru. Performa koran yang sudah berusia 137 tahun itu terus merosot karena perubahan perilaku konsumen membaca berita. Oplah menurun 14 persen dalam enam bulan pada tahun 2009.
- Tahun 2009 di Amerika Serikat merosotnya sirkulasi dan pendapatan dari iklan juga memaksa surat kabar Tribune Co. memutuskan hubungan kerja 61 orang dari 205 tim berita The Baltimore Sun. Sepekan sebelumnya, Chicago Tribune juga merumahkan 53 karyawan ruang redaksi.
- Harga bahan baku koran semakin mahal.
5. Pendukung konvergensi media
- Media massa konvensional (Televisi, radio, surat kabar dll)
- Internet
- Perangkat lunak atau software
6. Dampak
Konvergensi Media :
Konvergensi media juga mengubah hubungan
antara teknologi, industri, pasar, gaya hidup dan khalayak. Singkatnya,
konvergensi mengubah pola-pola hubungan produksi dan konsumsi, yang
penggunaannya berdampak serius pada berbagai bidang seperti ekonomi, politik,
pendidikan, dan kebudayaan.
Misalnya saja, bagaimana surat kabar
harian Kompas yang dulunya hanya menyediakan berita di media cetak kemudian
menghadapi perubahan teknologi yang drastis ini. Ternyata Koran kompas juga
mengikuti perkembangan teknologi sehingga juga menyediakan berita di internet
seperti kompas.com atau detik.com. Dengan tersedianya berita di internet yang
bisa dikonsumsi dengan computer bahkan sekarang bisa mengkonsumsi berita dengan
handphone (Hp), sehingga masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan informasi,
hiburan, sosial, politik, bahkan bidang ekonomi ( misalnya, saat ini, orang
tidak perlu repot lagi jika ingin berbelaja sesuatu, dari ponsel yang dimiliki
bisa melakukan banyak hal misalnya membaca koran di pagi hari, bertegur sapa
dengan para kolega, mengirim pesan penting dalam bentuk yang singkat (SMS) atau
panjang melalui email, melakukan rapat-rapat penting, sampai pada melakukan
transaksi dalam jumlah yang besar. Semua konten tersebut hadir dalam satu
platform media.
7. Bentuk media baru akibat konvergensi
media
Munculnya fenomena konvergensi media ini, memaksa media
konvensional melebarkan sayap dan masuk kedalam jaringan
internet untuk dapat mempertahankan atau memperluas bisnisnya. Jurnalisme
konvergensi melibatkan kerjasama antara jurnalis media cetak,
media siar, dan
media Web (daring)
untuk menghasilkan berita terbaik yang dimungkinkan, dengan menggunakan
berbagai sistem penyampaian. Hal ini menyebabkan berkembangnya media konvensional
menjadi digital.
Di dunia, contoh bentuk diversifikasi media
dari bentuk konvensionalnya menjadi bentuk digitalnya terdapat pada contoh
berikut:
|align="center" style="background:#E0FFFF;"|Media
Konvensional | align="center"
style="background:#E0FFFF;"|Media Baru |- |
align="left"|Liputan 6 (Program acara berita di televisi)||Situs Liputan 6 (www.liputan6.com) |- | TIME (Majalah
berita Amerika Serikat)||Situs Majalah TIME
(www.time.com/time) |- | Trax FM
(Radio swasta di Indonesia)||Radio online Trax FM
(www.traxonsky.com) |- | Media Indonesia
(Surat kabar Indonesia)||Surat kabar digital
(epaper.mediaindonesia.com) |- | House (serial televisi) (Program serial televisi)||Televisi online (http://www.fox.com/house/) | |}
Aplikasi teknologi komunikasi terbukti mampu menjembatani jalur
transportasi pengiriman informasi media kepada khalayaknya. Akibatnya muncul jurnalisme
online yang membuat wartawan untuk terus-menerus memperbaharui informasi yang
mereka tampilkan seiring dengan temuan-temuan baru di lapangan. Dalam konteks
ini, konsekuensi lanjutnya adalah berkurangnya fungsi editor dari sebuah
lembaga pers
karena wartawan
relatif mempunyai kebebasan untuk segera memasukan informasi baru tanpa
terkendala lagi oleh mekanisme kerja lembaga pers konvensional yang relatif
panjang.
8. Interaktifitas dan media baru
Interaktivitas
telah menjadi istilah untuk sejumlah pilihan media baru yang berkembang dari
penyebaran cepat jalur akses internet, digitalisasi media, dan konvergensi
media. Definisi interaktifitas menggantikan komunikasi satu arah pada media
massa konvensional dengan kemungkinan komunikasi dua arah dari web. Setiap
individu dengan teknologi tepat guna sekarang dapat menghasilkan media
online-nya dan termasuk gambar, teks, dan yang lainnya.
Perkembangan teknologi media baru adalah metode baru bagi seniman
untuk berbagi pekerjaan mereka dan berinteraksi dengan dunia besar.Unsur lain
dalam interaktivitas termasuk radio dan televisi, surat untuk editor,
partisipasi pendengar dalam program tersebut, komputer dan program-program
aplikasi teknologi.
SUMBER :
http://chantrikawidya.blogspot.co.id/2014/12/makalah-konvergensi.html